Jumat, 20 November 2009

INDAHNYA PERSAHABATAN……


Ani adalah sebuah sosok yang telah menjadi kenangan hatiku sampai saat ini. Dia merupakan seorang sahabat di kala duka dan senang, hanya dialah yang mengerti setiap persoalan yang aku hadapi dan selalu ada saja solusi yang di berikan kepadaku bahkan dia selalu menasehatiku dan memarahiku apabila aku melakukan suatu kesalahan yang bertentangn dengan Islam. Saya bersahabat dengan Ani dari SMP hingga SMU,, walaupun jarak rumah kami yang sangat jauh tetapi itu bukan merupakan suatu halangan untuk berkomunikasi. Saya dan Ani punya banyak kesamaan terutama dalam hal makanan, tetapi ada beberapa hal yang berbeda antara saya dan Ani yaitu masalah kepribadian dan pemikiran. Saya dan Ani sangat terkenal di sekolah dimana kami dikenal sebagai dua orang yang unik, yang satu berpenampilan Islami dan yang satu sangat hancur tetapi tidak hancur-hancur amat sih, itu yang biasa membuat saya jadi minder dan cemburu bahkan iri terhadap aktivitas dan kepribadian dari sahabatku itu. Saya pernah berkeinginan untuk berubah seperti itu, akan tetapi saya kurungkan niatku itu karena saya ingin berubah bukan atas dasar karena dia sahabat saya.

Sebenarnya Ani setiap ada pengajian yang diadakan di sekolah dan bahkan di luar sekolah tidak pernah lupa mengajak saya untuk menghadirinya, dan bahkan selalu memberikan buku-buku atau majalah-majalah Islam dan juga selalu berdiskusi tentang masalah ke-Islaman hingga masalah kewajiban seorang wanita menutup aurat. Begitulah yang selalu dilakukan oleh Ani secara terus menerus tanpa bosan, karena semakin dia selalu menasehatiku semakin aku pula mengacukannya dan bahkan saya selalu mengalihkan pembicaraan. Dan itulah yang selalu membuatku tidak layak untuk bersahabat dengannya bahkan terpikirkan untuk menghindarinya, namun itu tidak bisa saya lakukan karena seperti ada ikatan yang begitu kuat antara saya dan Ani yaitu ikatan persahabatan.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, bahkan tahun berganti tahun sudah cukup lama saya berpisah dengan Ani karena kami melanjutkan study dengan tempat dan universitas yang berbeda. Tetapi Ani selalu mengirim surat dan bahkan masih selalu membalas E-mailku dan begitulah seterusnya selama 2 tahun. Akir cerita, setelah 2 tahun itu berlalu Ani tidak pernah lagi berkomunikasi kepadaku. Aku berusaha mencari tahu tentang keadaannya tetapi tetap saja saya tidak mendapatkan informasi tentangnya.

Dan saya sangat bersyukur ternyata hidayah itu saya telah dapatkan di tempat saya sekarang, dengan mempunyai banyak teman seperjuangan dalam satu gerakan da’wah kampus, tetapi saya tidak lupa dengan Ani, seandainya Dia bersamaku mungkin kami akan menjadi teman seperjuangan untuk menda’wahkan Islam secara kaffah. Kadang-kadang apabila saya teringat lagi sahabatku itu tak terasa air mata ini jatuh membasahi kerudungku tentang perbuatan yang aku lakukan pada sahabatku yang tercinta. Tetapi itu tidak membuatku goyah dan malah selalu memotivasiku untuk elakukan suatu perjuanganyang semakin keras ini. Kenangan bersama sahabatku itu akan selalu ku simpan di hatiku sebagai harta yang sangat kujaga kesuciannya.
Beberapa tahun kemudian, saya pulang kampung untuk merayakan hari lebaran atau idul fitri bersama keluarga tercinta. Setelah saya beberapa hari di kampong terdengar isu yang tak sedap tentang sahabatku itu, tetapi itu membuatku tidak percaya apa yang mereka katakana tentan dia. Karena saya yang paling tahu tentang Ani jadi tidak mungkin berubah seperti yang menjadi buah bibir dari masyarakat tersebut.

Tibalah hari kemenagan itu yaitu idul fitri, saya bersilahturahmi ke keluarga, tetanga, dan saya mencoba pergi ke rumah Ani untuk melihat keadaannya karena saya sangat rindu sekali, ternyata bagai disambar petir ditengah padang pasir, saya seakan tidak percaya dengan apa yang telah saya lihat Ani sangat berubah penampilannya sangat berbeda dengan penampilan sebelumnya dan saya nggak tahu kalo kepribadiannya juga suda beda. Sehingga pada waktu itu aku tuh tidak dapat berkata apa-apa hanya tatapan kesedihan yang tercuat dalam diriku, bibirku kaku seakan-akan sosok Ani yang kulihat saat itu bukanlah sosok Ani yang telah menjadi sahabat dalam hatiku. Dan akhirnya saya tersadar bahwa ini adalah hari yang fitri dimana kita kembali menjadi bersih dan suci dari segala dosa, tanpa berkata apa-apa saya langsung memeluk erat-erat sahabatku seakan-akan aku ingin menjaganya dan tak ingin melepaskannya sehingga dia pun membalas pelukan tidak terasa air mata persahabatan jatuh membasahi kerudung kami. Seraya Ani mengeluarkan sedikit kata dari mulutnya yaitu “ maafkan saya sahabatku…maafkan saya…., hanya itu kata yang selalu dia keluarkan.

Setelah saya mengetahui tentang kisah dari sahabatku itu barulah saya sadar bahwa ini adalah ujian yang di berikan Allah SWT pada persahabatan kami. Saya yakin Ani akan kembali seperti pertama kali saya mengenalnya dan itu merupakan tanggung jawab seorang sahabat sejati kepada sahabatnya. Dan hanya itulah yang akan saya lakukan untuk sahabatku tercinta untuk bersama-sama berjuang menegakkan Islam. Tiada kata yang terucap untuk seorang sahabat yaitu hanyalah kata “Indahnya Persahabatan” (NF)

COMMENTS :

Don't Spam Here

0 komentar to “INDAHNYA PERSAHABATAN……”

Posting Komentar

 

"BERFIKIR IDEOLOGIS, BERTINDAK SIYASIH, ISTIQAMAH DALAM DAKWAH" | Copyright © Hanya Milik Allah SWT | template By: NdyTeeN.. Powered by Blogger.